Header Ads

test

Berjuang Tak Kenal Lelah, Kemiri Sabet Juara 2 Voli Putri

 


Terliput- Apresiasi setinggi-tingginya buat tim voli putri kecamatan Kemiri yang telah mempersembahkan medali pada even Popda SD tingkat kabupaten Purworejo tahun 2021.

Lomba yang digelar 9 Juni 2021 di GOR Sarwo Edi Wibowo ini berlangsung sangat seru dan mendebarkan. Tim Kemiri yang diwakili siswi-siswi SDN Semayu, Pageron dan Kroyolor ini berjuang sangat spartan sampai final.

Sejak awal energi mereka terkuras saat melawan perlawanan keras tim Bruno dengan skor tipis 25-22, 25-20. Beberapa kali kejar-kejaran angka yang membuat suporter histeria. 

Usai mengatasi hadangan pertama, lawan kedua tidak terlalu merepotkan. Tim Butuh dihajar dua set langsung 25-20, 25-9. Nyaris tanpa perlawanan berkat koordinasi yang rapi dan saling pengertian antar pemain. 

Namun ujian sesungguhnya adalah pertemuan dengan raksasa voli putri tim Ngombol yang langganan juara kabupaten. Di partai puncak inilah srikandi Kemiri bertarung habis-habisan. Karena lawan yang dihadapi sudah kerap merasakan atmosfir final. 

Babak pertama Ngombol menang mudah 25-10 nampaknya Tania cs masih telat panas karena merasa grogi. Spike pemain bernomor 6 sering menceploskan smash tanpa terdefend.

Babak kedua Adam Setiawan selaku pelatih utama menginstruksikan pemainnya untuk menghadang serangan dengan strategi frontal smash dan dumping.

Tania sebagai smasher diharuskan melakukan counter attack tiap kali mendapat bola serang yang tertahan. Sedang Cantika Adelia sesekali melakukan smash pura-pura untuk menambah poin memanfaatkan kelengahan pemain nomor 7 Ngombol. 

Strategi berjalan baik dan mampu menahan gelombang tambahan angka tim badai selatan. Namun strategi ini juga membawa kelemahan karena akan menguras tenaga spiker. Terlihat tiga kali Tania jatuh bangun menghantam lantai lapangan. Membuktikan bahwa para pemain berjuang dengan sekuat tenaga.

Dari 20-18 Ngombol bisa memangkas jarak lebih jauh menjadi 23-19. Pemain Kemiri mulai kelelahan. Saat pertandingan seperti akan berakhir, keajaiban terjadi. Egi, pemain universal Kemiri menciptakan angka berkali-kali. 

Ditangannya bola servis menjadi senjata mematikan. Tidak terlalu istimewa sebenarnya, tapi kejeliannya dalam menempatkan ruang kosong patut diacungi jempol. Ngombol dipaksa  jempalitan dan harus kalah dipermalukan srigala utara dengan skor 27-25.

Pelatih Ngombol mengoreksi kekalahan di babak kedua. Di babak penentuan inilah Ngombol tampil habis-habisan dengan taktik serangan beruntun. Pemain jangkung nomor 6 dan smaser nomor 2 menjadi pembeda di tim ini. 

Stamina Kemiri yang sudah antiklimaks dibaca pelatih Ngombol sebagai titik lemah. Sistem pertahanan tanpa bendungan menjadi petaka di babak terakhir ini. Angka demi angka diraih lebih mudah melalui smash-smash kencang membuat mental pemain Kemiri makin ciut.

Namun bukan tanpa perlawanan, Kemiri setidaknya bisa berbesar hati karena hanya kalah dengan skor tipis 15-12.  Andai stamina pemain Kemiri lebih bugar mungkin hasil akhir bisa berkata lain. 

John Barkah, selaku asisten pelatih berkomentar usai pertandingan bahwa faktor dewi fortuna belum berpihak pada Kemiri. "Anak-anak sudah bermain maksimal bahkan smapai 150%, tapi keberuntungan belum berpihak pada kita", ucapnya. "Apalagi ini di musim pandemi, porsi latihan berkurang", tambahnya. 



Sedang coach Adam Setiawan tidak terlalu larut dengan kekalahan bahkan dia optimis tahun depan akan menjadi tahun generasi emas. "Positifnya kita bisa melahirkan atlet muda berbakat yang bisa jadi tulang punggung prestasi di masa depan, jangan kecewa medali perak itu sangat luar biasa", pesan ketua KKG Penjas Kemiri yang juga mantan atlet profesional ini. 

Selamat berjuang di tahun mendatang, terima kasih atas prestasinya.!!