Header Ads

test

Ujian Nasional Usai, Siswa Optimis


Terliput - Ujian Nasional  atau sekarang disebut USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) Sekolah Dasar telah usai dilaksanakan. Ujian ini berlangsung tiga hari dari hari Kamis, Jumat dan Sabtu mulai tanggal 2, 3 dan 4 Mei 2018.

Secara garis besar konsep ujian tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya, yang berbeda hanya adanya soal berbentuk uraian pada tiap mapel. Sehingga komposisi butir soalpun variatif. Bahasa Indonesia teridiri dari 40 pilihan ganda 5 uraian, Matematika 30 PG 5 uraian, dan IPA 35 PG 5 uraian.

Tiap pelajaran menggunakan prosentase penilaian 70% PG dan 30% uraian. Artinya misal jawaban pilihan ganda benar semua pun, nilai maksimal hanya 7. Begitupun sebaliknya nilai maksimal uraian hanya 3 yang artinya baik PG maupun uraian keduanya sangat berkaitan.

Adapun sesuai POS USBN tahun 2018, kelulusan siswa tidak ditentukan oleh semata-mata dari hasil UN. Namun juga memperhatikan mapel yang lain. Menurut prosedur operasional standar kelulusan siswa ditetapkan oleh sekolah dengan kriteria:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal Ujian Sekolah.
3. Lulus USBN.
4. Mendapat nilai Baik untuk seluruh mapel.

Sedangkan penilaian Ujian Sekolah menggunakan rumus : NA= (40% x nilai rapor) + (60% x nilai US).
Untuk penilaian ujian praktik dilakukan oleh tim guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Siswa Optimis
Meskipun menggunakan format yang berbeda, namun siswa nampaknya sudah cukup siap menghadapi soal semacam ini. Sebagai gambaran untuk Kemiri saja lebih dari 4 kali tes uji coba dilaksanakan baik tingkat gugus, kecamatan atau kabupaten.



Memang bagi sebagian anak menjawab soal uraian menjadi sebuah kendala besar. Karena siswa dituntut untuk menuangkan gagasannya melalui media kalimat. Berbeda misalnya seperti pilihan ganda yang cukup memilih jawaban yang sudah tersedia. Ibarat  "ngetung benik" pun memiliki tetap peluang kebenaran.

Konsep soal uraian ini sebagai implementasi arahan Mendikbud bahwa kualitas soal UN meski ditingkatkan setidaknya berkualitas HOTS. Jika PG lebih mengedepankan ingatan maka uraian meniscayakan adanya pemikiran analisis, sintesis dan evaluatif.

Dari 3 mapel yang sudah diujikan siswa menampakkan ekspresi yang berbeda selepas keluar dari kelas. Rizki Putri, siswi yang mendapat nilai terbaik di beberapa TUC sebelumnya sempat ditemui tim Terliput memberikan penilaiannya bahwa tiap mapel mempunyai karakteristik kesukaran yang berbeda.

"Bahasa Indonesia soal yang tidak yakin benar ada 8 butir pak" , jelasnya. "Kalau Matematika 5, IPA sulit di uraian", ujar Putri menambahkan.

Teman sekelasnya memberikan pandangannya jika diperingkat dari yang tersulit adalah Bahasa Indonesia, IPA, Matematika sebagaimana diungkapkan Esti Rahmadani. "Urutannya BI, IPA, Matematika", kata Esti.

Namun umumnya para siswa yang ditemui tim Terliput memberikan penilaian positif dan optimistis. Mereka bisa menyelesaikan semua soal tepat waktu dan tidak menemui materi yang belum pernah disampaikan di kelas. Artinya tidak ada kejutan soal yang membuat mereka pusing dan pesimis.

Apakah hasilnya sesuai dengan prediksi mereka, kita tunggu beberapa pekan ke depan.