Header Ads

test

Wilcambidik Gasak Spendelas di Final Kasti PGRI Cup 2025


Terliput
News- 
Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke-80, PGRI Cabang Kemiri, Kabupaten Purworejo, menggelar sebuah acara yang unik dan meriah: Lomba Kasti Tingkat Ranting PGRI. Acara ini sukses dilaksanakan 14-15 November 2025 di Alun-Alun Kecamatan Kemiri. 

​Lomba ini diikuti oleh total 10 tim ranting yang mewakili berbagai unit pendidikan di Kecamatan Kemiri. Peserta yang berpartisipasi antara lain IGTK, 5 Ranting SD, serta perwakilan dari SMPN 32, SMPN 18, SMPN 41, dan tim gabungan Wilcambidik. 

​Ketua Pelaksana Lomba, Saptono, menjelaskan bahwa penyelenggaraan lomba kasti ini merupakan inisiatif baru. "Tahun ini PGRI membuat event baru lomba kasti, untuk mengenalkan kepada generasi muda pada lomba tradisional yang sudah mulai dilupakan," ujar Saptono. Lomba ini bertujuan untuk melestarikan budaya olahraga tradisional sekaligus mempererat silaturahmi antaranggota PGRI.

​Pertandingan berlangsung seru dan penuh kejutan. Meskipun diikuti oleh tim-tim yang berisi guru-guru muda, dominasi justru datang dari tim yang diisi oleh para senior, yakni Wilcambidik.
​Berikut adalah hasil akhir lomba kasti PGRI Cabang Kemiri:
​Juara 1: Wilcambidik
​Juara 2: SMPN 18
​Juara 3: Gugus Hasanudin dan Ki Hajar Dewantara


​Kemenangan Wilcambidik, yang diisi oleh para pengawas dan ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) atau para senior, menjadi sorotan. Mereka berhasil menaklukkan tim SMPN 18 yang berisi guru-guru dari generasi yang lebih muda.
​Kapten tim Wilcambidik, Bapak Suhardi, mengungkapkan rahasia kemenangannya bukanlah pada kekuatan fisik, melainkan pada strategi khusus.
​"Kita pakai taktik tangkap bola, jalan cantik dan mlipir," ungkap Pak Hardi, yang menjelaskan bahwa kecerdikan dan pengalaman menjadi kunci untuk mengalahkan tenaga muda di lapangan.


​Acara lomba kasti ini tidak hanya sukses menyajikan kompetisi yang sehat, tetapi juga berhasil mencapai tujuannya untuk menghidupkan kembali kecintaan terhadap permainan tradisional di tengah-tengah peringatan hari bersejarah bagi para guru.