Tenggelamkan Gajah Mada, Diponegoro Juara Futsal PGRI Kemiri
Terliput - Menyambut HUT PGRI ke 74 tahun 2019, kecamatan Kemiri mengadakan even baru yang sangat seru. Mulai dari futsal antar gugus, bola voli tanpa smes sampai jalan sehat berhadiah. Futsal diikuti 5 gugus inti Ki Hajar Dewantara, Diponegoro, Imam Bonjol, Hasanudin dan Gajah Mada ditambah SMPN 18, SMPN 32 dan SMAN 4. Berlangsung dua hari, 13-14 November 2019 di lapangan futsal D'Bendo City.
Tim futsal Diponegoro berhak mengangkat piala bergilir setelah menundukkan Gajah Mada di partai puncak dengan skor 2-1 lewat kaki M. Riski dan Hilmi. Sedang satu gol balasan dilesakkan oleh striker berpengalaman dari SD Rebug Wito Prasetyo.
Dua tim ini memang diisi oleh pemain-pemain berkualitas yang selalu menjadi skuad inti Kemiri. Selain Riski dan Ferdi, Diponegoro diperkuat Panduatmoko yang kuat di bawah mistar bahkan saat penyisihan beberapa melakukan cleansheet. Sedang Gajah Mada terdapat nama-nama tenar semacam Gupono, Slamet, Adam Setiawan dan the rising star M. Fajar.
Keduanya juga memiliki kekuatan yang seimbang baik dalam menyerang maupun bertahan, namun dari segi taktik Diponegoro lebih unggul karena langsung diarsiteki coach Panggih. Ferdiansyah dipasang sejak awal sebagai gelandang bertahan sekaligus pengatur irama serangan. Pemain yang punya skill terbaik dalam dribbling dan passing ini sengaja ditempatkan di tengah sebagai pengumpan M Riski dalam membobol gawang Adam Setiawan.
Hasilnya Diponegoro menjadi pemuncak klasemen grup A dengan produktifitas gol 18-4, menghajar KHD 5-0 serta membungkam Gajah Mada 2-1 di partai final. Dua gol disarangkan Riski menit 7 dan Hilmi menit 9.
Sementara Gajah Mada menjadi runner up dengan sebiji gol balasan lewat kaki Wito Prasetyo. Menyingkirkan Hasanudin di semifinal dengan skor telak 6-2 dan sempat bermain imbang 2-2 di grup maut melawan Diponegoro.
Posisi ketiga ditempati Ki Hajar Dewantara yang berhasil menenggelamkan ambisi Hasanudin dengan skor 5-2 melalui gol Dwi Wijayanto dan Puryanto. Sedang Hasanudin praktis hanya menjadi juara keempat meskipun sebenarnya dihuni pemain kawakan seperti Agung SP, Sutopo, Saptono dan Suroso Budi.
Kondisi fisik yang kurang fit menjadi batu sandungan untuk berbicara lebih banyak. Satu pilar pentig tim, Suroso Budi sempat ditandu keluar lapangan karena berbenturan dengan pemain lawan di babak semifinal. Beruntung tidak mengalami cedera serius.
Melihat kemeriahan even semacam ini, futsal layak kembali dipertandingkan tidak hanya pada kegiatan tahunan HUT PGRI, namun juga bisa menjadi jadwal reguler agar talenta bola guru-guru Kemiri dapat terawat dengan baik di ajang yang lebih bergengsi sebagaimana yang dituturkan Lasiman sebagai panitia.
"Dari ajang semacam ini kita tidak hanya bisa mengenal hebatnya skill Ferdiansyah, Riski maupun Fajar dalam mengolah bola, tapi juga dapat belajar mengelola kebugaran dari pemain senior Wito Prasetyo yang sudah tidak muda lagi tapi masih ganas di lapangan. Stamina dan insting golnya sangat baik", ujar Pak Lasiman guru Penjas SD Loning.
Post a Comment